Omsetgo.com - Kita tahu bahwa Amazon dan Alibaba merupakan dua dari marketplace terbesar di dunia. Kedua marketplace ini mengalami kenaikkan yang luar biasa untuk setiap pertumbuhannya, rasanya akan susah bagi banyak orang untuk membandingkan keduanya. Amazon dan Alibaba mendominasi masing-masing pasar utama mereka. Misalnya saja pada  tahun 2016 Amazon berhasil menghasilkan angka $ 136 miliar, yang berarti meningkat sebanyak 27% dari tahun sebelumnya. Walau Alibaba masih jauh lebh kecil dari Amazon untuk angka yang didapat, tapi Alibaba meningkat 2 kali lipat dari tahun sebelumnya lebih cepat, yaitu menghasilkan pendapatan sebanyak 56%.

Meski Alibaba dan Amazon merupakan marketplace raksasa, akan tetapi tetap saja keduanya memiliki banyak perbedaan. Contohnya dalam hal marketing online dan model bisnis yang mereka gunakan pun sangat berbeda, oleh karena itu mari kita perhatikan:

Amazon

Amazon Aja (1).jpg

Amazon merupakan  perusahaan raksasa yang menghasilkan sebagian besar pendapatannya  dari barang atau produk dari persediaan mereka sendiri. Intinya mereka menjual dan membeli kembali saham yang mereka miliki tersebut. Amazon tetap bisa mempertahankan kontrol yang kuat  dengan melalui pemenuhan, dimana bisa membuat penjual lain dapat menggunakan platform penjualan ini untuk menyimpan saham gudang mereka. Walaupun sebenarnya penjualan pada pihak ke tiga Amazon dapat mendongkrak 50% dari pendapatan mereka. Di kuartal ketiga tahun 2016, mereka mengumumkan bahwa ada 55% yang mewakili unit FBA dari total unit yang dijual oleh pihak ketiga.

Strategi pemasaran online dari Amazon yang bisa dipelajarin adalah inovasi terbaru yang selalu diciptakan oleh perusahaan asal Amerika ini. Salah satu inovasi yang mereka buat tersebut adalah Amazon Prime Now, suatu layanan yang menawarkan pengiriman sedikitnya satu jam dari pemesanan. Layanan ini telah ditawarkan di beberapa negara dan kota seperti Paris ke Singapura, akan tetapi pertama kali muncul pada tahun 2014 di Manhattan . Bukan hanya itu, strategi pemasaran lainnya yang diciptakan perusahaan tersebut adalah adanya layanan Amazon Fresh, suatu layanan pengiriman produk segar yang telah beroperasi di negara seperti Tokyo, London dan Jerman.

Strategi pemasaran online tersebut dinilai telah membangun reputasi yang solid, bukan cuma untuk kecepatan akan tetapi juga bisa untuk pengendalian kualitas.

Biaya finansial yang dimiliki oleh Amazon untuk mewujudkan inovasi terbarunya tersebut adalah berasal dari Sumber Daya Manusia yang dimanfaatkan. Dimana sekarang ini Amazon telah memperkerjakan 300.000 orang dan mereka berencana agar bisa tumbuh sepertiga pada tahun depan atau setidaknya pertumbuhan terjadi setengahnya saja.

Tahun 2016, keuntungan yang didapat Amazon melonjak empat kali lipat yaitu menjadi $ 2,4 miliar. Sedangkan, untuk tahun lalu Amazon mengumumkan telah mengalami profibilitas delapan kuartal berturut-turut, yang didorong bukan cuma oleh bisnis e-commerce tetapi juga oleh divisi layanan Cloud-nya yaitu Amazon Web Services (AWS).

 Alibaba

Alibaba aja (1) (1).jpg

Jika Amazon memiliki strategi pemasaran online seperti diatas, bagaimana dengan Alibaba sendiri? Alibaba berfokus pada hubungan penjual dan pembeli. Platform ini setiap tahunnya, telah memproses sebanyak $ 547 miliar transaksi. Selain itu, Alibaba juga telah memiliki 20 juta penjual aktif, dan bahkan ada 507 juta pengguna perbulan untuk seluler saja. Setiap harinya, marketplace raksasa ini mengirim setidaknya 40 juta paket setelah melakukan transaksi melalui layanan.

Namun, walau begitu Alibaba sendiri ternyata membatasi dirinya pada perantara dan Alibaba hanyalah pusat perbelanjaan virtual. Dimana mereka tidak mengendalikan pengiriman pada produk, sehingga strategi pemasaran online ini membuat biaya yang lebih rendah dan juga margin yang lebih besar. Keuntungan utama yang dimiliki oleh mereka adalah $ 5,9 miliar dimana omsetnya adalah $ 23 miliar tahun lalu. Alibaba sendiri memberi leluasa kepada penjual agar bisa berinteraksi dengan pembeli secara intens.

Untuk strategi marketing online selanjutnya yang dimiliki oleh marketplace buatan Jack Ma ini yaitu ada 3 segmen utama, diantaranya adalah BToC (untuk merek dan distributor utama), CToC (untuk penjual individu atau UKM) dan BToB (bisnis Alibaba untuk grosir). Sehingga, marketplace ini memiliki target di semua kalangan, dimana target pemasaran mereka pun lebih luas, yaitu dari penjual kecil hingga penjual berbentuk organisasi.

Kesimpulan:

Amazon Vs Alibaba Mana Strategi Pemasaran online Paling Baik (1).jpg


Amazon dan Alibaba adalah perusahaan marketplace raksasa yang hampir mirip, namun kedua perusahaan ini memiliki strategi marketing online yang berbeda, misalnya saja Amazon merupakan suatu marketplace yang mengendalikan pembeli dan penjual, tetapi untuk Alibaba sendiri hanya sebagai platform atau ekosistem penjualan. Menurut saya strategi pemasaran online yang baik dimiliki oleh Alibaba, karena marketplace ini memiliki cangkupan yang luas untuk target pemasarannya.

Jika Anda tertarik dengan strategi pemasaran online lainnya, Omsetgo solusinya. Anda bisa menghubungi kami via WhatsApp 087808786899 atau email ke [email protected]. Kami tunggu kabar baiknya :)